BAYI BARU LAHIR
BERMASALAH
A.
Bercak Mongol
Pengetian Bercak Mongol
Bercak Mongol yaitu noda yang berwarna biru atau
abu-abu seperti batu tulis, mirip tanda lebam. Dapat muncul di bagian bokong
atau punggung, dan kadang-kadang pada tungkai dan pundak, pada 9 dari 10 anak
berkulit hitam, Timur dan keturunan Indian.Noda yang tampak nyeri ini, juga
sering terdapat pada bayi keturunan.Mediterania, tapi jarang terjadi pada bayi
berambut pirang dan bermata biru.Meski seringkali tampak pada saat lahir dan
hilang dalam tahun pertama, tapi kadang-kadang tak muncul sampai beberapa waktu
setelah lahir dan atau bertahan sampai dewasa.
Perbedaan
Umum Antara Bercak Mongol Dan Tanda Kulit Yang Lain
Bercak Mongol
|
Tanda Kulit
yang Lain
|
Dilihat dari
warnanya :Bercak mongol memiliki warna kebiru-biruan
|
Dilihat dari
warnanya :Tanda kulit lain (Nevus pigmentosus) adalah berwarna coklat
kehitaman
|
Dilihat dari
daerah pigmentasi :Daerah pigmentasi memiliki tekstur kulit yang normal.
|
Dilihat dari
daerah pigmentasi :Daerah pigmentasi memiliki tekstur yang mengalami
perubahan permukaan. Tidak normal karena dapat mengalami penebalan namun tidak terlalu berarti (Nevus pigmentosus)
|
Dilihat dari
areanya :Dari areanya tersering di daerah belakang (lumbal sacral) karena
banyak nya sel melanosit yang tertangkap pada bagian belakang yang
menyebabkan bercak pada bayi yang sering dikenal dengan bercak mongol.
|
Dilihat dari
areanya :Dari areanya sering pada telapak tangan, telapak kaki dan genitalia
(junction nevi),Terdapat pada wajah (compound nevi),Terdapat di leher dan
kepala (Intradermal demi)
|
Biasanya akan
menghilang dalam hitungan bulan atau tahun.
|
Dilihat dari
nyeri :Bisa menyebabkan nyeri dan tanda-tanda inflamasi (nevus pigmentosus
yang bisa menjadi berbahaya )
|
Tidak ada
komplikasi yang ditimbulkan.
|
Biasanya
menetap (nevus ota dan nevus ito) :Dapat menyebabkan degenerasi maligna,
nevus pigmentosus pada usia 35 tahun.
|
Dihasilkan
dari sel melanosit
|
Dihasilkan
dari sel nevus : Hemangioma
|
B. Hemangioma
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang
sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 tahun
(5-10%).Biasanya, hemangioma sudah tampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau
muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%).Hemangioma muncul di
setiap tempat pada permukaan tubuh, seperti; kepala, leher, muka, kaki atau
dada.Jangan takut, umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar
kasus hemangioma dapat hilang dengan sendirinya beberapa bulan kemudian setelah
kelahiran.Harus diwaspadai bila hemangioma terletak di bagian tubuh yang vital,
seperti pada mata atau mulut. Hal ini dikarenakan, bila menutupi sebagian besar
tempat tersebut akan mengganggu proses makan dan penglihatan, atau bila
hemangioma terjadi pada organ dalam tubuh (usus, organ pernafasan, otak) dapat
mengganggu proses kerja organ tersebut.
Hemangioma terjadi karena adanya proliferasi
(pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak normal, dan bisa
terjadi disetiap jaringan pembuluh darah.Hemangioma termasuk tumor jinak yang
banyak terdapat pada bayi dan anak. Hingga saat ini apa yang menjadi
penyebabnya masih belum jelas, namun diperkirakan berhubungan dengan mekanisme
dari control pertumbuhanpembuluh darah.
v
Bentuk
Hemangioma dan letaknya:
• Hemangioma Kapiler (superficial hemangioma)
Terjadi pada kulit bagian atas. Hemangioma Kapiler disebut
juga Strawberry Hemangioma (hemangioma simplek), terjadi pada waktu lahir atau
beberapa hari setelah lahir. Sering terjadi pada bayi premature dan biasanya
akan menghilang beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Gejalanya: tampak
bercak merah yang lama kelamaan makin besar. Lama kelamaan warnanya menjadi
merah menyala, berbatas tegas dan keras bila diraba.
·
Hemangioma
Kavernosum
Hemangioma Kavernosum, terjadi pada kulit yang lebih
dalam yaitu di bagian dermis dan subkutis (lapisan pada kulit).Pada beberapa
kasus, kedua jenis hemangioma ini dapat terjadi bersamaan dan dinamakan
Hemangioma campuran.Hemangioma Kavernosum biasanya memiliki batas tegas, berupa
benjolan berwarna merah keunguan.Bila ditekan mengempis dan menggembung kembali
bila dilepas.Kelainan ini terdiri dari elemen vascular (pembuluh darah) yang
matang, dan terdapat pada lapisan jaringan yang dalam pada otot atau organ
dalam.Hemangioma kavernosa merupakan lesi yang dalam dan tampak lebih difus dan
lebih sakit dari pada hemangioma kapiler.Lesi bersifat kistik, keras atau.Dapat
di tekan dan kulit di atasnya tampak berwarna normal atau kebiruan.Hemangioma
kavernosa disertai dengan mikrosfali dan pseudepapiladema pada sindroma autosom
dominan yang jarang ditemui dan terjadi dengan frekwensi yang bervriasi pada
sel 1 dan penyakit gorham.
·
Hemangioma
campuran
Hemangioma campuran banyak ditemukan pada ekstremitas
inferior (alat gerak tubuh bagian bawah, misalnya; kaki, paha, dll), unilateral
(satu sisi bagian tubuh, misalnya; paha kiri/kanan), soliter (tunggal) dan
terjadi sejak lahir atau pada masa anak-anak.Ciri-cirinya; tonjolan bersifat
lunak dan berwarna merah kebiruan yang terletak di superficial (permukaan)
dalam atau di organ dalam.
v
Hemangioma
dan Jenisnya:
·
Hemangioma
Intramuscular yang terjadi pada orang dewasa dengan umur kurang dari 30 tahun,
terjadi pada ekstremitas inferior (alat gerak bagian bawah) terutama paha,
terjadi perubahan warna pada permukaan kulit sekitar hemangioma, pembesaran
ekstremitas, peningkatan suhu di area hemangioma, serta nyeri.
·
Choroidal
Hemangioma, tumbuh dalam pembuluh darah retina yaitu di koroid, dapat
menyebabkan pelepasan jaringan retina bila terdapat kebocoran cairan, dan
terdapat di macula (pusat penglihatan). Bentuknya bulat dengan warna merah
oranye. Tumor ini bisa meluas.
·
Spindle
cell Hemangioma, terletak dilapisan dermis atau subkutis dari ekstremitas
distal (pada tangan).
·
Gorham
disease, menimbulkan nyeri, penderita biasanya berumur kurang dari 40 tahun.
Terlihat hipervaskularisasi (peningkatan pembuluh darah) dari tulang. Gambaran
radiology pada pasien ini menunjukkan terputusnya tulang.
C. MUNTAH ATAU GUMOH
Muntah atau emesis adalah keadaan dimana
dikeluarkannya isi lambung secara ekspulsif atau keluarnya kembali sebagian
besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak lama makanan masuk
kedalam lambung. Usaha untuk mengeluarkan isi lambung akan terlihat sebagai
kontraksi otot perut.
Muntah pada bayi merupakan gejala yang sering kali
dijumpai dan dapat terjadi pada berbagai gangguan. Dalam beberapa jam pertama
setelah lahir, bayi mungkin muntah lendir, bahkan kadang-kadang disertai
sedikit darah.
Muntah ini tidak jarang menetap setelah pemberian
makanan pertama, suatu keadaan yang mungkin disebabkan adanya iritasi mukosa
lambung oleh sejumlah benda yang tertelan selama proses kelahiran, jika
muntahnya menetap pembilasan lambung dengan larutan garam fisiologis akan dapat
menolongnya.
Refluks gastroesofagus adalah kembalinya isi lambung
kedalam esofagus tanpa terlihat adanya usaha dari anak.
Regurgitasi adalah bila bahan dari lambung tersebut
dikeluarkan melalui mulut.Secara klinis kadang-kadang sukar dibedakan antara
muntah, refluks dan regurgitasi.Muntah sering dianggap sebagai suatu mekanisme
pertahanan tubuh untuk mengeluarkan racun yang tertelan.
D. GUMOH/REGURGITASI
Gumoh adalah keluarnya kembali susu yang telah ditelan
ketika atau beberapa saat setelah minum susu botol atau menyusui pada ibu dan
jumlahnya hanya sedikit.Regurgitasi yang tidak berlebihan merupakan keadaan
normal terutama pada bayi dibawah usia 6 bulan.
Penyebab
·
Anak/bayi
yang sudah kenyang
·
Posisi
anak atau bayi yang salah saat menyusui akibatnya udara masuk kedalam lambung
·
Posisi
botol yang tidak pas
·
Terburu-buru
atau tergesa-gesa dalam menghisap
·
Akibat
kebanyakan makan
·
Kegagalan
mengeluarkan udara
` Sebagian
besar gumoh terjadi akibat kebanyakan makan atau kegagalan mengeluarkan udara
yang ditelan.Oleh karena itu, sebaiknya diagnosis ditegakkan sebelum terjadi
gumoh. Pengosongan lambung yang lebih sempurna, dalam batas-batas tertentu
penumpahan kembali merupakan kejadian yang alamiah, terutama salam 6 bulan
pertama. Namun, penumpahan kembali tersebut diturunkan sampai jumlah yang bisa
diabaikan dengan pengeluaran udara yang tertelan selama waktu atau sesudah
makan.
Dengan menangani bayi secara hati-hati dengan
emghindari konflik emosional serta dalam menempatkan bayi pada sisi kanan,
letak kepala bayi tidak lebih rendah dari badannya.Oleh karena pengeluaran
kembali refleks gastroesofageal lazim ditemukan selama masa 4-6 bulan pertama.
E. Oral
Trush
Oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah,
langit – langit dan pipi bagian dalam (Wong : 1995). Bercak tersebut sulit
untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk diambil maka akan mengakibatkan
perdarahan. Oral Trush ini sering disebut juga denagn oral candidiasis atau
moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi. Seiring dengan bertambahnya
usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan
pengobatan antibiotik atau imunosupresif (Nelson, 1994: 638)
Oral Trush ini kadang sulit
dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula
(Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih
tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi
dengan air hangat.
Oral trush ini juga harus denagn stomatitis.Stomatitis
merupakan inflamasi dan ulserasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami
stomatitius biasanya tidak mau makan atau minum (M. Scharin, 1994: 448)
Penyebab
Candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu
yang terinfeksi saat persalinan (saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui
botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak
benar.
Tanda dan
Gejala
a. Adanya lesi (kerusakan atau kehilangan jaringan tubuh
karena cedera) yang berwarna putih yang biasanya terdapat pada lidah atau
bagian dalam pipi. Lesi ini bisa menyebar ke langit-langit, mulut, tonsil, atau
bagian belakang tenggorokan.
b. Anak
kadang-kadang menolak untuk minum
F. DIAPER
RASH
Diaper rash adalah istilah umum pada beberapa iritasi
kulit yang berkembang pada daerah yang tertutup popok. Sinonim termasuk diaper
dermatitis, napkin (atau “nappy) dermatitis dan dermatitis ammonia. Selain itu
ada kategori luas yang berat yang menyebabkan diaper rash, iritasi kontak
adalah yang paling banyak terjadi.
Diaper rash dapat disebabkan
oleh beberapa hal di bawah ini:
1.
Gesekan,
penggunaan popok atau pakaian yang ketat akan sering tergesek dengan kulit
sehingga menyebabkan ruam.
2.
Iritasi dari feses dan urine. Paparan urin dan
feses yang lama dapat mengiritasi kulit bayi yang sensitif. Bayi lebih cepat
terkena diaper rash bila mengalami pergerakan usus yang sering, karena feses
lebih mengiritasi daripada urine.
3.
Pengenalan
makanan baru. Bayi mulai makan makanan padat atau diperkenalkan makanan
baru,umumnya ketika berumur antara 4-12 bulan, komposisi fesesnya berubah,
kemungkinan meningkatkan resiko diaper rash.
4.
Infeksi
bakteri atau jamur. Dimulai sebagai infeksi kulit yang bisa menyebar sampai ke
daerah sekitarnya.Daerah yang tertutup seperti pantat, paha, dan genital
khususnya yang mudah terserang karena hangat dan lembab membuat bakteri dan
jamur tumbuh subur.
5.
Kulit
sensitif. Bayi-bayi dengan kondisi kulit seperti dermatitis atopik atau eksema,
kemungkinan dapat berkembang menjadi diaper rash.Namun, iritasi kulit dari
dermatitis atopik dan eksema biasanya tidak hanya mempengaruhi daerah tertutup
popok.
6.
Penggunaan
antibiotik. Antibiotik dapat membunuh bakteri, baik flora normal maupun bakteri
patogen.Ketidakseimbangan kedua bakteri ini, dapat menyebabkan infeksi
jamur.Ini dapat terjadi ketika bayi mengkonsumsi antibiotik atau pemberian ASI
oleh ibu yang mengkonsumsi antibiotik.