Jumat, 12 Oktober 2012

BBL BERMASALAH


BAYI BARU LAHIR BERMASALAH

A.    Bercak Mongol
Pengetian Bercak Mongol
Bercak Mongol yaitu noda yang berwarna biru atau abu-abu seperti batu tulis, mirip tanda lebam. Dapat muncul di bagian bokong atau punggung, dan kadang-kadang pada tungkai dan pundak, pada 9 dari 10 anak berkulit hitam, Timur dan keturunan Indian.Noda yang tampak nyeri ini, juga sering terdapat pada bayi keturunan.Mediterania, tapi jarang terjadi pada bayi berambut pirang dan bermata biru.Meski seringkali tampak pada saat lahir dan hilang dalam tahun pertama, tapi kadang-kadang tak muncul sampai beberapa waktu setelah lahir dan atau bertahan sampai dewasa.
Perbedaan Umum Antara Bercak Mongol Dan Tanda Kulit Yang Lain     
Bercak Mongol

Tanda Kulit yang Lain

Dilihat dari warnanya :Bercak mongol memiliki warna kebiru-biruan
Dilihat dari warnanya :Tanda kulit lain (Nevus pigmentosus) adalah berwarna coklat kehitaman
Dilihat dari daerah pigmentasi :Daerah pigmentasi memiliki tekstur kulit yang normal.
Dilihat dari daerah pigmentasi :Daerah pigmentasi memiliki tekstur yang mengalami perubahan permukaan. Tidak normal karena dapat mengalami penebalan  namun tidak terlalu berarti (Nevus pigmentosus)
Dilihat dari areanya :Dari areanya tersering di daerah belakang (lumbal sacral) karena banyak nya sel melanosit yang tertangkap pada bagian belakang yang menyebabkan bercak pada bayi yang sering dikenal dengan bercak mongol.
Dilihat dari areanya :Dari areanya sering pada telapak tangan, telapak kaki dan genitalia (junction nevi),Terdapat pada wajah (compound nevi),Terdapat di leher dan kepala (Intradermal demi)
Biasanya akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun.
Dilihat dari nyeri :Bisa menyebabkan nyeri dan tanda-tanda inflamasi (nevus pigmentosus yang bisa menjadi berbahaya )
Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan.
Biasanya menetap (nevus ota dan nevus ito) :Dapat menyebabkan degenerasi maligna, nevus pigmentosus pada usia 35 tahun.
Dihasilkan dari sel melanosit
Dihasilkan dari sel nevus  : Hemangioma
B.   Hemangioma
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 tahun (5-10%).Biasanya, hemangioma sudah tampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%).Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh, seperti; kepala, leher, muka, kaki atau dada.Jangan takut, umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus hemangioma dapat hilang dengan sendirinya beberapa bulan kemudian setelah kelahiran.Harus diwaspadai bila hemangioma terletak di bagian tubuh yang vital, seperti pada mata atau mulut. Hal ini dikarenakan, bila menutupi sebagian besar tempat tersebut akan mengganggu proses makan dan penglihatan, atau bila hemangioma terjadi pada organ dalam tubuh (usus, organ pernafasan, otak) dapat mengganggu proses kerja organ tersebut.
Hemangioma terjadi karena adanya proliferasi (pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak normal, dan bisa terjadi disetiap jaringan pembuluh darah.Hemangioma termasuk tumor jinak yang banyak terdapat pada bayi dan anak. Hingga saat ini apa yang menjadi penyebabnya masih belum jelas, namun diperkirakan berhubungan dengan mekanisme dari control pertumbuhanpembuluh darah.
v Bentuk Hemangioma dan letaknya:
  Hemangioma Kapiler (superficial hemangioma)
Terjadi pada kulit bagian atas. Hemangioma Kapiler disebut juga Strawberry Hemangioma (hemangioma simplek), terjadi pada waktu lahir atau beberapa hari setelah lahir. Sering terjadi pada bayi premature dan biasanya akan menghilang beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Gejalanya: tampak bercak merah yang lama kelamaan makin besar. Lama kelamaan warnanya menjadi merah menyala, berbatas tegas dan keras bila diraba.
·      Hemangioma Kavernosum
Hemangioma Kavernosum, terjadi pada kulit yang lebih dalam yaitu di bagian dermis dan subkutis (lapisan pada kulit).Pada beberapa kasus, kedua jenis hemangioma ini dapat terjadi bersamaan dan dinamakan Hemangioma campuran.Hemangioma Kavernosum biasanya memiliki batas tegas, berupa benjolan berwarna merah keunguan.Bila ditekan mengempis dan menggembung kembali bila dilepas.Kelainan ini terdiri dari elemen vascular (pembuluh darah) yang matang, dan terdapat pada lapisan jaringan yang dalam pada otot atau organ dalam.Hemangioma kavernosa merupakan lesi yang dalam dan tampak lebih difus dan lebih sakit dari pada hemangioma kapiler.Lesi bersifat kistik, keras atau.Dapat di tekan dan kulit di atasnya tampak berwarna normal atau kebiruan.Hemangioma kavernosa disertai dengan mikrosfali dan pseudepapiladema pada sindroma autosom dominan yang jarang ditemui dan terjadi dengan frekwensi yang bervriasi pada sel 1 dan penyakit gorham.
·      Hemangioma campuran
Hemangioma campuran banyak ditemukan pada ekstremitas inferior (alat gerak tubuh bagian bawah, misalnya; kaki, paha, dll), unilateral (satu sisi bagian tubuh, misalnya; paha kiri/kanan), soliter (tunggal) dan terjadi sejak lahir atau pada masa anak-anak.Ciri-cirinya; tonjolan bersifat lunak dan berwarna merah kebiruan yang terletak di superficial (permukaan) dalam atau di organ dalam.
v Hemangioma dan Jenisnya:
·      Hemangioma Intramuscular yang terjadi pada orang dewasa dengan umur kurang dari 30 tahun, terjadi pada ekstremitas inferior (alat gerak bagian bawah) terutama paha, terjadi perubahan warna pada permukaan kulit sekitar hemangioma, pembesaran ekstremitas, peningkatan suhu di area hemangioma, serta nyeri.
·      Choroidal Hemangioma, tumbuh dalam pembuluh darah retina yaitu di koroid, dapat menyebabkan pelepasan jaringan retina bila terdapat kebocoran cairan, dan terdapat di macula (pusat penglihatan). Bentuknya bulat dengan warna merah oranye. Tumor ini bisa meluas.
·      Spindle cell Hemangioma, terletak dilapisan dermis atau subkutis dari ekstremitas distal (pada tangan).
·      Gorham disease, menimbulkan nyeri, penderita biasanya berumur kurang dari 40 tahun. Terlihat hipervaskularisasi (peningkatan pembuluh darah) dari tulang. Gambaran radiology pada pasien ini menunjukkan terputusnya tulang.
C.    MUNTAH  ATAU GUMOH
Muntah atau emesis adalah keadaan dimana dikeluarkannya isi lambung secara ekspulsif atau keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah agak lama makanan masuk kedalam lambung. Usaha untuk mengeluarkan isi lambung akan terlihat sebagai kontraksi otot perut.
Muntah pada bayi merupakan gejala yang sering kali dijumpai dan dapat terjadi pada berbagai gangguan. Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin muntah lendir, bahkan kadang-kadang disertai sedikit darah.
Muntah ini tidak jarang menetap setelah pemberian makanan pertama, suatu keadaan yang mungkin disebabkan adanya iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda yang tertelan selama proses kelahiran, jika muntahnya menetap pembilasan lambung dengan larutan garam fisiologis akan dapat menolongnya.
Refluks gastroesofagus adalah kembalinya isi lambung kedalam esofagus tanpa terlihat adanya usaha dari anak.
Regurgitasi adalah bila bahan dari lambung tersebut dikeluarkan melalui mulut.Secara klinis kadang-kadang sukar dibedakan antara muntah, refluks dan regurgitasi.Muntah sering dianggap sebagai suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan racun yang tertelan.
D.    GUMOH/REGURGITASI
Gumoh adalah keluarnya kembali susu yang telah ditelan ketika atau beberapa saat setelah minum susu botol atau menyusui pada ibu dan jumlahnya hanya sedikit.Regurgitasi yang tidak berlebihan merupakan keadaan normal terutama pada bayi dibawah usia 6 bulan.
 Penyebab
·      Anak/bayi yang sudah kenyang
·      Posisi anak atau bayi yang salah saat menyusui akibatnya udara masuk kedalam lambung
·      Posisi botol yang tidak pas
·      Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam menghisap
·      Akibat kebanyakan makan
·      Kegagalan mengeluarkan udara
`           Sebagian besar gumoh terjadi akibat kebanyakan makan atau kegagalan mengeluarkan udara yang ditelan.Oleh karena itu, sebaiknya diagnosis ditegakkan sebelum terjadi gumoh. Pengosongan lambung yang lebih sempurna, dalam batas-batas tertentu penumpahan kembali merupakan kejadian yang alamiah, terutama salam 6 bulan pertama. Namun, penumpahan kembali tersebut diturunkan sampai jumlah yang bisa diabaikan dengan pengeluaran udara yang tertelan selama waktu atau sesudah makan.
Dengan menangani bayi secara hati-hati dengan emghindari konflik emosional serta dalam menempatkan bayi pada sisi kanan, letak kepala bayi tidak lebih rendah dari badannya.Oleh karena pengeluaran kembali refleks gastroesofageal lazim ditemukan selama masa 4-6 bulan pertama.
E.   Oral Trush
Oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit dan pipi bagian dalam (Wong : 1995). Bercak tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk diambil maka akan mengakibatkan perdarahan. Oral Trush ini sering disebut juga denagn oral candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi. Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif (Nelson, 1994: 638)
Oral Trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat.
Oral trush ini juga harus denagn stomatitis.Stomatitis merupakan inflamasi dan ulserasi pada membran mukosa mulut. Anak yang mengalami stomatitius biasanya tidak mau makan atau minum (M. Scharin, 1994: 448)
Penyebab
Candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi saat persalinan (saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar.
 Tanda dan Gejala
a.  Adanya lesi (kerusakan atau kehilangan jaringan tubuh karena cedera) yang berwarna putih yang biasanya terdapat pada lidah atau bagian dalam pipi. Lesi ini bisa menyebar ke langit-langit, mulut, tonsil, atau bagian belakang tenggorokan.
b.  Anak kadang-kadang menolak untuk minum
F.     DIAPER RASH
Diaper rash adalah istilah umum pada beberapa iritasi kulit yang berkembang pada daerah yang tertutup popok. Sinonim termasuk diaper dermatitis, napkin (atau “nappy) dermatitis dan dermatitis ammonia. Selain itu ada kategori luas yang berat yang menyebabkan diaper rash, iritasi kontak adalah yang paling banyak terjadi.
Diaper rash dapat disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini:
1.    Gesekan, penggunaan popok atau pakaian yang ketat akan sering tergesek dengan kulit sehingga menyebabkan ruam.
2.     Iritasi dari feses dan urine. Paparan urin dan feses yang lama dapat mengiritasi kulit bayi yang sensitif. Bayi lebih cepat terkena diaper rash bila mengalami pergerakan usus yang sering, karena feses lebih mengiritasi daripada urine.
3.    Pengenalan makanan baru. Bayi mulai makan makanan padat atau diperkenalkan makanan baru,umumnya ketika berumur antara 4-12 bulan, komposisi fesesnya berubah, kemungkinan meningkatkan resiko diaper rash.
4.    Infeksi bakteri atau jamur. Dimulai sebagai infeksi kulit yang bisa menyebar sampai ke daerah sekitarnya.Daerah yang tertutup seperti pantat, paha, dan genital khususnya yang mudah terserang karena hangat dan lembab membuat bakteri dan jamur tumbuh subur.
5.    Kulit sensitif. Bayi-bayi dengan kondisi kulit seperti dermatitis atopik atau eksema, kemungkinan dapat berkembang menjadi diaper rash.Namun, iritasi kulit dari dermatitis atopik dan eksema biasanya tidak hanya mempengaruhi daerah tertutup popok.
6.    Penggunaan antibiotik. Antibiotik dapat membunuh bakteri, baik flora normal maupun bakteri patogen.Ketidakseimbangan kedua bakteri ini, dapat menyebabkan infeksi jamur.Ini dapat terjadi ketika bayi mengkonsumsi antibiotik atau pemberian ASI oleh ibu yang mengkonsumsi antibiotik.